Sastra
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung.“Sang Bumi Ruwa Jurai”(Bahasa Lampung: Satu tempat dua penduduk)
Koordinat | |
Dasar hukum | |
Tanggal penting | 18 Maret 1964 (hari jadi) |
Ibu kota | Bandar Lampung |
Gubernur | Sjachroedin ZP |
Luas | 35.376 km2 |
Penduduk | 7.348.623 (2007) |
Kepadatan | 208 |
Kabupaten | 12 |
Kota | 2 |
Kecamatan | 162 |
Kelurahan/Desa | 2.072 |
Suku | Suku Lampung (25%), Suku Jawa (62%), Suku Sunda (9%), Suku Bali |
Agama | Islam (92%), Protestan (1,8%), Katolik (1,8%), Buddha (1,7%), Lain-lain (2,7%) |
Bahasa | Bahasa Lampung, Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Bali |
Zona waktu | WIB |
Lagu daerah | Sang Bumi Ruwa Jurai dan Pang Li Pandang Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami seni peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS Unila), KSS (FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater Kapuk (STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMUN 1 Bdl), Teater Gemma (SMUN 2 Bdl), Teater Palapa (SMUN 3 Bdl), Teater Madani(SMUN 5 Bdl), Teater Handayani (SMUN 7 Bdl),Kolastra (SMUN 9 Bdl), Teater sebelas (SMUN 11 Bdl), Teater Pelopor (SMU Perintis 1 Bdl), Insyaallah Teater (SMU Perintis 2 Bdl), Teater Cupido (SMUN 1 Sumberjaya). Sedangkan beberapa teater yang digerakkan seniman-seniman Lampung yaitu Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin (Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri. Penggerak teater di Lampung yang masih eksis mengembangkan seni pertunjukkan teater melalui karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Robi akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah, Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak melahirkan sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie, Iin Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB, Ruth Marini. Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti |