sebuah Inspirasi yang tertunda

Warna dan arti kiasan tku

a. Kelopak bunga kelapa yang
mulai merekah, menggambarkan
pertumbuhan tanaman,
mengibaratkan Pramuka Siaga
yang sedang tumbuh menjadi
tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan
miring, menggambarkan bunga
kelapa yang selalu
memperlihatkan sudut miring
terhadap batang pohonnya,
mengibaratkan keterikatan
Pramuka Siaga dengan keluarga
dan orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai
tiga buah, menggambarkan
bunga yang sudah mulai
berkembang, indah dan menarik,
mengibaratkan Pramuka
Penggalang yang riang, lincah
dan bersikap menarik, sebagai
calon tunas bangsa yang sedang
berkembang, menggladi dirinya
dengan jiwa Pramuka yang
berlandaskan pada Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar
ke samping, mengibaratkan
makin terbukanya pandangan
Pramuka Penggalang, dan
menerima pengaruh yang baik
dari lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut lima
mengibaratkan Ketuhanan Yang
Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang
berpasangan mengibaratkan
keselarasan dan kesatuan gerak
Pramuka Penegak dan Pandega,
putera dan puteri, yang sedang
membina dirinya sebagai mahluk
pribadi, mahluk sosial dan
mahluk Tuhan, menuju cita-cita
bangsa yang tinggi, setinggi
bintang di langit, untuk
kemudian mengabdikan dirinya
ke dalam dank e luar organisasi
Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara,
Penegak Laksana dan Pandega
diletakkan di atas pundak kiri
dan kanan, mengibaratkan
pemberian tanggung jawab yang
tidak ringan yang dipikulnya
sebagai anggota Gerakan
Pramuka dan kader
pembangunan bangsa dan
negara.
Arti warna:
1) warna hijau melambangkan
kesegaran hidup sesuatu yang
sedang tumbuh.
2) warna merah melambangkan
kemeriahan hidup sesuatu yang
sedang berkembang.
3) warna kuning dan kuning
emas melambangkan kecerahan
hidup yang menuju ke
keagungan dan keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan
kematangan jasmani dan rohani,
kedewasaan dan keteguhan.

Sejarah Ks Tubun dan Cut nyak Dien Nama Ambalan Kami

Karel Satsuit Tubun

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun, (lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928 – meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah seorang korban Gerakan 30 September pada tahun 1965. Ia adalah pengawal dari J. Leimena. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Dikarenakan dia adalah korban Gerakan 30 September, maka dia diangkat menjadi seorang Pahlawan Revolusi.










Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880 yang menyebabkan meningkatnya moral pasukan perlawanan Aceh. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun, ia menambah semangat perlawanan rakyat Aceh serta masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap, sehingga ia dipindah ke Sumedang. Tjoet Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Percakapan Facbook tentang Pramuka

Santo Elmada dari jaman dlu masyarakat tahu kalo pramuka itu cuma nyanyi- nyanyi, heiking, kemah, api unggun trus baris- baris....selebihnya gak keliatan....Banyak bikin anak gak teratur mandi dan tingkah laku semrawut semaunya....ngabisin duit....giliran kegiatan besar cuma jadi ajang selip sana selip sini anggaran, rencana maksimal dianggarin pelaksanaan diminimalkan. pembinaannya kalo ada sertifikat yang menunjang kredit sertifikasi or lain-lain. diluar itu....ogah karna gak ada duitnya, anakpun gak mau ikut karna gak asik
 
Saya Adalah Saya PRAMUKA= Baik Bagi Kaum Muda

Oknum Dalam Pramuka = Membuat Pramuka Jalan Di tempat

Setiap Anggota Gerakan Pramuka Khususnya Penegak dan Pandega mempunya Pemikiran Yang sama Seperti kakak akan Tetapi Sekarang sebagai realita yang kita lihat bersama dan di mana-mana memang itu terjadi tapi akankah kakak ingin pramuka selalu seperti ini??
lagi, lagi, dan lagi menjadi sebuah sebuah gerakan yang jalan di tempat.

saya pribadi Masih mempertanyakan apa guna moto Para Pembina dan kakak-kakak yang udah ikut Kursus2 yang motonya
"ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawalaksana"
apakah itu hanya sebuah moto dan hanya sebuah slogan untuk menunjukan kalau orang yang udah jadi pembina or pelatih nto ikhlas semua, rela berbagi, bersedia untuk mengabdi?

Semua itu di dasari dari Manusianya/oknumnya
Kalau bukan kita siapa? yang bisa mengubahnya
Kalau bukan sekarang, kapan lagi merubahnya?
saya pribadi belajar untuk mengAwali dari diri sendiri baru saya tularkan kepada orang lain.

Terima kasih kak Udah Buat Forum ini Karena Mudah-mudah Topik yang kakak Buat Ni Bisa Di lihat Semua Kader Gerakan Pramuka Agar Pramuka Tidak Terasa Jalan Di Tempat Tapi Siap Memberi AQba-aba
MAJU JALAN!!!!!
 
Rahmat Habsyi pramuka keliatan tepuk dan nyanyi harus dimaknai yang mendalam, jangan diliat yang negatif karena oknum, pramuka pendidikan karakter bukan pendidikan yang ada disekolah, pramuka mendidik anak bangsa dari sikap, tingkah laku, amalan dan perbuatan sejak dini.
tepuk tangan banyak manfaat dari kesehatan untuk menghindari syaraf2 yang betumbangan karena ditelapak tangan kita banyaknya syaraf yang berhubungan di seluruh tubuh kita.
 
Saya Adalah Saya "pramuka keliatan tepuk dan nyanyi harus dimaknai yang mendalam, jangan diliat yang negatif karena oknum, pramuka pendidikan karakter bukan pendidikan yang ada disekolah, pramuka mendidik anak bangsa dari sikap, tingkah laku, amalan dan perbuatan sejak dini"

Semua Itu Proses Kak, Terkadang Masyarakat Hanya menilai Darti Luar terlebih Dahulu Bukan Dari Dalam, Sekarnag Saatnya Untuk menunjuk kan kepada masyarakat dan agar di ketahui bahwa pramuka juga sebagai manusia yang berprilaku sosial yang tinggi dengan cara mengemalkan dasadarmanya
 
Santo Elmada Kembali lagi pada motifasi....llha wong pembinanya sudah tidak termotifasi trus gimana? anakku yang siaga ngomong kalo wajahnya sama dengan wajah bapak ibunya, begitu juga dipramukanya wajah anak didiknya adalah wajah yanda bundanya....pembina tak termotifasi anakkupun dapat apa? organisasi kita bukan organisasi punye kite aja...tapi punya orang yang katanya banyak walau yang peduli sedikit....
 
Rahmat Habsyi nah itu, jangan menyalahkan pembina salahkan pelatihnya, wong punya ilmu diirit-irit keluarnya, sipura-pura alasannya, adain porgram pertemuan untuk para pembina sehingga wajah pembina ga dirubah supaya wajah anak bangsa pun ga berubah. amiin
 
Saya Adalah Saya @ Kak Santo
Sekarang Sedikir Pembina Yang termotivasi untuk Memberikan Motivasi Di dalam Gerakan Pramuka, Jika Seluruh Anggota Pramuka Dari Siaga, Galang Tegak, Dega, Dan Dewasa Bisa Menjadi Suatu Ikatan Rantai yang biak dan tidak memiliki sifat aku dapat apa????
mungkin kakak juga seorang Pembina Di Gerakan Pramuka dan kakak Sendiri Mengetahui Bagai mana Proses dari anggota gerakan Pramuka yang saat ini katanya hanya bisa tepuk tangan, Menyanyi dan Berkemah selalu itu saja yang di katakan Masyarakat karena masyarakat hanya mengetahui bahwa di dalam gerakan Pramuka Hanya Menghabiskan Uang Oram tua untuk mengikuti kegiatan, tapi bagaimanapun juga Khusus pribadi saya,
saya adalah salah seorang yang telah mengucapkan tri satya dan dasa dharma diman saya terikat sumpah sumpah yang menaruhkan kehormatan saya di Mata tuhan yang maha esa dan kepada negara kesatuan Republik indonesia untuk mengabdi dengan sepenuh hati walau raga ini tersakiti, (caile)
tapi itu bener kok kak,

@kak Rahmat Habsyi
Semua Salah Bukan Dari Pembina dan Pelatih Semua Tak Mau Berpikir saya harus berbuat Apa??
Termaksut saya juga Salah hanya Bisa Berbicara di Facebook Bukan Pembuktian Di dunia nyata dan mudah-mudahan saya bisa menerapkannya di awali dari diri saya dan juga akan mengajak kawan-kawan saya dan akan membuat masyarakat untuk bisa menerima Gerakan Tertua Di indonesia 
 
Santo Elmada membentuk watak memang mulia sangat....but....sulit? sangat....hati-hati...? perlu...tapi kalo gagal....kalo dandan motor gagal besok bisa dibongkar lagi...lha kalo watak terbentuk gagal...gimana? semrawut...pembinapun dah ganti- ganti....siaga si A di SD anu,dipenggalang si Z karna sekolah di SMP itu, penegak gak ikutan karna mogok sekolah....pandega apa maneh....sementara Kwartir ranting cuma bikin gudep di sekolah...boro- boro buat gudep teritorial...gudep yang ada aja kegiatannya cuma kalo HUT PRAM aja.
 
Saya Adalah Saya @Kak Santo
Kita kembalikanKepada Tujuan Akhir Gerakan Pramuka Yaitu Pembentukan Pribadi dan Watak
maaf kak Semua tergantung Pembina Pramukanya sesorang yang sudah mengikuti Kursus2 kakak mengetahui sendiri banyak anggota dadakan seperti guru2 yang di tugaskan oleh ka.mabigusnya akan tetapi apakah guru tersebut mau menjalankan amanah dari kursus untuk menjadi seorang pembina ?? Jawabnya Hanya Beberapa guru yang Menjalankan Tugas setelah Kursus Selebihnya hanya mengejarSertifikasi

Manusia Jangan Di samakan Seperti Motor kak, manusia Bukan Mesin yang tidak mempunyai hati tapi manusia mempunya hati bahkan akal pikiran yang di berikan oleh tuhan YME agar bisa Mengetahui Apa itu hitam dan putih,

Kami Geberasi Muda
Membutuhkan Pundak Untuk Bersandar
Membutuhkan Bantuan Untuk Berdiri
Memutuhkan Contoh Untuk mempelajari Sesuatu dari Orang Lain

Semua Kita Kembalikan Ke Para anggotanya Lagi karena Gerakan Pramuka Akan Terlihat Baik dan tidak di rasa jalan di tempat jika Semua pimpinan memberikan Aba-aba Untuk
"MAJU JALAN!!!"
 Sumber : Grup Kwarda Lampung
 
 
 
 
 
 
 

OUT DOOR GAME

Pembentukan Kelompok

Senandung (Hamming)

Tujuan : Mendorong tejadinya interaksi yang intensif dan menyadarkan perlunya kerjasama.

Media : Potongan lagu anak-anak/ yang lain, contoh balon, naik kepuncak gunung, pelangi, dll
Langkah-langkah :
Fasilitator menjelaskan nama pemainan ini yaitu hamming (senandung).
Fasilitator membagikan potongan lagu dalam gulungan kertas pada semua peserta dengan satu lagu yang tidak sama untuk peserta.
Peserta diminta melihat dengan baik dan menyimpan kertas yang berisi potongan lagu itu, dan tidak boleh memberitahukan potongan lagu itu pada peserta lain.
Semua peserta diminta untuk bersenandung sesuai dengan potongan lagu dalam kertas, dan mencari yang senandungnya sama. Peserta yang mempunyai senandung sama diminta berkelompok.

Evaluasi dan refleksi
Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi?
Bagaimana perasaan peserta pada waktu mencari senandung yang sama?
Bagaimana perasaan peserta yang tidak mendapatkan kelompok?
Evaluasi dari fasilitator yang diarahkan pada pentingnya kerjasama kelompok.

2. Perkenalan

Ball Game

Tujuan : Pengenalan diri, dii orang lain, pengembangan diri termasuk pengembangan mental yang berorientasi mutu dan motivasi diri.

Media : Bola karet

Langkah-langkah :

Tahap I
Fasilitator menjelaskan aturan permainan yaitu esensi permainan ini adalah menyebutkan nama, pada tahap pertama setiap peserta akan mendapatkan lemparan bola (satu peserta hanya satu kali menyentuh bola).
Peserta yang mendapat bola melemparkan bola pada peserta lain dengan cara menyebut nama sendiri dan nama tujuan peserta yang akan diberi bola (Dzikron – Burhan).
Peserta yang terakhir menerima bola melempar kepada fasilitator yang berbeda di tengah lingkaran.

Tahap II
Esensi permainan ini tetap menyebutkan nama, satu peserta satu kali menyentuh bola.
Bagi peserta yang menerima bola mengucapkan terima kasih kepada penberi bola. Kemudian melempar bola kepada peserta lain dengan menyebut nama sendiri dan nama peserta lain yang akan diberi bola (terima kasih Dzikron, Burhan – Rio)
Peserta terakhir menerima bola, melempa pada fasilitator yang berada ditengah lingkaran.

Tahap III
Esensi pemainan ini adalah menyebutkan nama dan setiap peserta hanya satu kali menyentuh bola, hanya pada tahap ini peserta dituntut untuk bekeja dengan kecepatan tinggi
Fasilitator memberikan waktu untuk diskusi peserta akan diperoleh cara yang paling cepat

Catatan : Pada tahap fasilitator memberi hukuman baik untuk kelompok atau individu setiap tejadi kesalahan.

Evaluasi dan Refleksi
Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi?
Bagaimana kesan peserta terhadap kelompok ini dan pserta lain?
Apakah semua peserta sekarang sudah dapat mengenal peserta lain?
(Fasilitator dapat mengembangkan evaluasi pada pengembangan diri. pengembangan mental yang berorientasi pada mutu dan motivasi diri).
Evaluasi dari fasilitator yang diarahkan pada pentingnya kerjasama kelompok.

3. Pemecah Kesunyian

Goyang Angka

Tujuan : Menjadikan suasana yang sudah lelah menjadi sebuah semangat baru.

Media : Kita ingat saja tanggal pada saat melakukan permainan itu, misal 12 Agustus 2008

Langkah-langkah :
Fasilitator menanyakan biasanya menulis pakai apa?
Pasti peserta akan menjawab pakai pensil/ bolponit/ juga spidol
Pada saat itu Fasilitator meminta pada saat itu menulis pensil/ bolponit/ pun spidol tetapi memakai pantat.
Pesera diminta untuk berdiri sambil menaruh tangannya dipinggang. Kemudian secara bersama-sama mempraktekkan menulis angka 12 08 2008 sambil mengucapkan angka-angka tadi.

ikatan

PENDAHULUAN

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka

b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain

c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

a. Berhenti bernafas

b. Pendarahan parah

c. Shok

d. Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.


MATERI POKOK

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas

Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.

Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :

1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas

2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka

3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.

4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :

a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.

b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit


b. P3K bagi korban Sengatan Listrik

1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering

2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban

3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang


c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah

1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.

Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.

Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.


2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.

3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.


d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok

1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.

2) Tanda-tanda Shok

a) Denyut nadi cepat tapi lemah

b) Merasa lemas

c) Muka pucat

d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil

e) Merasa haus

f) Merasa mual

g) Nafas tidak teratur

h) Tekanan darah sangat rendah

3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :

a) Menghentikan pendarahan

b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas

c) Memberi nafas buatan

d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :

a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.

Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.

b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin

c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya

d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :

- 1 sendok teh garam dapur

- ½ sendok teh tepung soda kue

- 4-5 gelas air

- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh

e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.

f) Cepat-cepat panggil dokter



e. P3K patah tulang

1) Tanda-tanda patah tulang

a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka

b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal

c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan

d) Kulit tidak terasa kalau disentuh

e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka


2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.

b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan

c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :

- hentikan pendarahan serius yang terjadi

- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan

- upayakan lalu lintas udara tetap lancer

- jika diperlukan buatlah nafas buatan

- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak

d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.

Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.


3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya


a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan

• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada

• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar

• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari

• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

 Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)

• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin

• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut

• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah

• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)

c) Patah Tulang Lengan Bawah

Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

d) Patah Tulang di paha

• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter

• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal

• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar

• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk

• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

ANEKA IKATAN SIMPUL & KEGUNAANNYA


1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga

ORGANISASI DALAM AMBALAN PENEGAK

AMBALAN PENEGAK

  1. Ambalan terdiri dari paling banyak  40 orang pramuka penegak
  2. Ambalan dapat di bagi menjadi bebeapa Satuan kecil yang di sebut SANGGA yang masing-masing terdiri dari 5 sampai 10 orang penegak
  3. Pembentukan Sangga Di lakukan oleh pramuka Penegak itu sendiri
  4. sangga menggunakan nama dan lambang sesuai dengan Aspirasinya, dengan ketentuan tidak menggunakan nama dan lambang yang sudah di tentukan oleh organisasi lain
  5. Untuk mengerjakan Suatu pekerjaan Atau tugas, ambalan penegak dapat mementuk sangga kerja yang anggotanya terdiri dari anggotasangga yang telah ada,sangga kerja bersifat sementara sesuai dengantugas yang harus di kerjakan.


PIMPINAN AMBALAN PENEGAK
    1. Ambalan Penegak di binaoleh seorang pembina penegak  yang berusia sekurang-kurangnya 26 Tahun Di bantu dengan Pembantu Pembina yang berusia Sedikitnya 26  Tahun
    2. Pembina Penegak dan Pembina Pembantu Penegak putra Harus di jabat oleh Pria,Sedang untuk Putri di jabat Oleh Wanita

Sifat-sifat Pribadi penegak yang baik

  1. Percaya dan taqwa terhadap tuhan yang maha esa
  2. Beragama
  3. Beribadat dengan Rajin
  4. menjauhi larangan tuhan
  5. Membiasakan diri dengan Selalu berdoa
  6. Menghormati orang tua
  7. Menjaga Nama Baik keluarga
  8. Berpikir Sebelum bertindak
  9. Bersusila
  10. Menghormati Sesama
  11. Saling Mencintai
  12. Saling menghargai
  13. Mengembangkan Sikap tenggang Rasa
  14. Memupuk rasa Kekeluargaan
  15. Ramah tamah
  16. dapat menyesuaikan diri
  17. Pandai Bergaul
  18. Setia pada kawan
  19. Mengembangkan Sikap kegotong riyongan hidup
  20. Tleransi
  21. Mau menerima Keberadaan orang lain
  22. Dapat Bekerja sama
  23. Berbudi Luhur
  24. Berwibawa
  25. Berjiwa sosial
  26. Berwatak kesatria
  27. Bersikap jantan
  28. Tidak Pengecut
  29. Menepati janji
  30. Setia pada tugas

PERSYARATAN KEPEMIMPINAN

Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Pemimpin Yang berhasil Adalah Seseorang yang pada Waktu lahir memang telah disertai Bakat-bakat kepemimpinan dalam kariernya dan dengan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan memimpin Adalah Sesuatu proses yang berlangsung secara Terus-Menerus

Beberapa syarat Pemimpin Yang baik:
  1. Pendidkan Umum meluas
  2. Kemampuan Berkembang secara mental
  3. Ingin tahu
  4. Tanggung jawab
  5. Memiliki daya ingat Kuat
  6. kapasitas Integratif
  7. Keterampilan Berkomunikasi
  8. Keterampilan Pendidik
  9. Rasionalitas dan Obyektivitas
  10. Pragmatis
  11. Adanya naluri untuk Prioritas
  12. Jujur
  13. Menghargai Waktu
  14. Pribadi Cukup meyakinkan
  15. Pendapatnya masuk Akal
  16. kesederhanaan
  17. Keberanian
  18. Kemauan mendengar
  19. adapbilitas dan Flexsibelitas
  20. Ketegasan

Prilaku Pemimpin

Keberhasilan Organisasi Sangat Di tentukan oleh kepemimpinan yang dinamis dan efektif :
ciri-ciri Pemimpin yang efektif
  1. pengetahuan yang luas
  2. kemapuan berwibawa dan berkembang secara mental. 
  3. Kemampuan Berpikir Secara konsepsional 
  4. kemampuan untuk mengidentifikasikan hal-hal yang strategis
  5. kemapuan berperan selaku integritor 
  6. Obyektivitas
  7. Cara berpikir, Bertindak secara Rasional
  8. Kemampuan berperan Sebagai Penasihat
  9. Kemampuan berperan Sebagai guru
  10. Pola dan gay hidup yang menjadi teladan
  11. Keterbukaan
  12. Gaya Kepemimpinan Yang Demokratis

BAGAI MANA MENJADI PEMBINA / PEMIMPIN PENEGAK YANG BAIK

1. SYARAT YANG PERLU DI MILKI PEMBINA PENEGAK:
  1. Setuju terhadap anggaran dasar anggaran rumah tangga gerakan pramuka
  2. seorang yang kuat keyakinan agamanya teetapi tidak fanatik
  3. Mengerti, Berpedoman, bertindak sesuai dengan pancasila seperti trcantumkan dalam UUD 1945 dan Pancasila
  4. Seorang yang berkemauan kuat, mau membina dan bergerak di lingkungan anak didik.
  5. Sopan, Ramah, dan Berpendirian tegas serta memiliki kesabaran
  6. Mempunyai kemauan untuk menambah Pengetahuan anak didik
  7. dapat mengikuti Perkembangan / Pertumbuahan suasana sekitarnya, masyarakat desa, kota maupun seluruh tanah air indonesia - Dunia
  8. Sanggup Menyediakan Waktu Untuk tugas membina.
  9. Sebaiknya Sudah Menikah Sukur jika telah mempunyai anak.
  10. mempunyai banyak bahan dalambercerita
  11. mempunyai kecakapan untuk pekerjaan itu
  12. mau meng-up grade diri ( mengikuti kursus-kursus yang di selenggarakan kwartir )
  13. mau menerima saran meskipun dari orang yang lebih muda usianya.
  14. mempunyai tabat/riwayat hidup yang aik untuk di serahi pekerjaan dan tanggung jawab memimpin anak-anak
  15. Mempunyai kecakapan yang praktis dan tekhnis dalam bidang kepramukaan.
  16. ia harus gmar akan hidup di luar ( perkemahan)
  17. ia harus mempnyai sifat yang ada pada seorang guru atau pendidik
  18. ia haru s berpandangan luas, tidak sempit/picik
  19. banyak kreasi dan variasi
  20. tidak tersangkut dalam kegiatan G30S PKI
  21. Sebaiknya juga mempunya kemampuan membina penggalang

STRUK TUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

APAKAH PENEGAK ITU?

Anggota gerakan Pramuka yang berusia 16-20 yang melatih diri, bekerja, berjuang dan berbakti untuk ikut membangun masyarakat fdan negara di namakan penegak.

     PAra Penegak Di beri kesempatan:

BERGERAK:

UNTUK.................................................. mereka sendiri
OLEH..................................................... mereka sendiri
DI BAWAH PIMPINAN...................... mereka sendiri


DENGAN :

BIMBINGAN....................................... dan
KERJA SAMA .................................... serta
TANGGUNG JAWAB......................... kwartir ybs.

        Seorang pembina bagi para penegak adalah penasehat, penunjuk jalan, pendorong, sahabat karib, kakak tertua, dan pemberi contoh pribadi.

        usia seorang penegak adalah usia muda dewasa, mereka mampu berfikir logis praktis dan realistis, dan dapat di rasakan kegunann secara langsung.
        Mereka sudah dapat di beri tanggung jawab mengurus dan mengorganisir dirinya sendiri.
Berikanlah otonomi yang cukup luas kepada dewan penegak. yang penting bagi penegak yaitu membrikan bimbingan agar:
  • Terbentuk rasa tanggung jawab sebgai penegak pembangunan
  • Sikap dan tingkah laku yang di dasarkan atas jiwa berbakti 
  • tertib, disiplin dan penuh rasa  tanggung jawab dalam menjalankan tugas
  • tanamkan jiwa pelopor, sebagai persiapan/bekal untuk memegang peranan dalam Kepemimpinan.
  • matangkan sikap sosial, dengan metode-metode diskusi. 
          Pembina penegak bertindk sebagai kakak dari anggotanya yang setiap kali menyediakan diri apabila di perlukan untuk memberi nasihat-nasihat dan mendampingi .
          biarkanlah anak penegak mengurus diri sendiri. karena rasa tangung jawab dan kebaktiannya akan berkembang dengan pengalaman praktek dalam mengurus dunia kepenegakan mereka sendiri. untuk membantu mematangkan/mendewasakan Pribado masing-masing penegak, Di gunakan metode intropeksi atau candra jiwa berupa Renungan penegak.

**************

Seni Dan Budaya Lampung

Sastra

Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung.


 “Sang Bumi Ruwa Jurai”(Bahasa Lampung: Satu tempat dua penduduk)

Koordinat
Dasar hukum
Tanggal penting 18 Maret 1964 (hari jadi)
Ibu kota Bandar Lampung
Gubernur Sjachroedin ZP
Luas 35.376 km2
Penduduk 7.348.623 (2007)
Kepadatan 208
Kabupaten 12
Kota 2
Kecamatan 162
Kelurahan/Desa 2.072
Suku Suku Lampung (25%), Suku Jawa (62%), Suku Sunda (9%), Suku Bali
Agama Islam (92%), Protestan (1,8%), Katolik (1,8%), Buddha (1,7%), Lain-lain (2,7%)
Bahasa Bahasa Lampung, Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Bali
Zona waktu WIB
Lagu daerah Sang Bumi Ruwa Jurai dan Pang Li Pandang

Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami seni peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS Unila), KSS (FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater Kapuk (STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMUN 1 Bdl), Teater Gemma (SMUN 2 Bdl), Teater Palapa (SMUN 3 Bdl), Teater Madani(SMUN 5 Bdl), Teater Handayani (SMUN 7 Bdl),Kolastra (SMUN 9 Bdl), Teater sebelas (SMUN 11 Bdl), Teater Pelopor (SMU Perintis 1 Bdl), Insyaallah Teater (SMU Perintis 2 Bdl), Teater Cupido (SMUN 1 Sumberjaya).
Sedangkan beberapa teater yang digerakkan seniman-seniman Lampung yaitu Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin (Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri. Penggerak teater di Lampung yang masih eksis mengembangkan seni pertunjukkan teater melalui karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Robi akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah, Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak melahirkan sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie, Iin Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB, Ruth Marini.
Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti

Peranan Pramuka Sangat Signifikan.

LAMPURA - Sejak dicanangkannya Revitalisasi Gerakan Pramuka, sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2006 yang lalu, banyak kemajuan telah diperoleh. Karena itu, perlu disadari pentingnya peranan Gerakan Pramuka, sebagai wadah pembinaan kaum muda di tanah air. Melalui kegiatan kepramukaan yang intinya menanamkan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan, terhadap negara, terhadap sesama, serta terhadap diri sendiri, seperti yang tercantum dalam Trisatya dan Dasa Darma, akan dapat dibentuk kaum muda dengan watak, kepribadian dan pekerti yang handal, sebagai kader penerus bangsa pada masa depan. Hal tersebut disampaikan Bupati Lampung Utara Hairi Fasyah pada acara peringatan hari Pramuka ke-47 d

Kelahiran Gerakan Pramuka

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan
    kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman,

Sejarah Gerakan Pramuka

Sejara Gerakan Pramuka Di Awakli dari Masa

Masa Hindia Belanda

masabala tentara dai nippon

MAsa Repoblik Indonesia

Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi

Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.

Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
zwani.com myspace graphic comments
Animated Graphic Comments

Penegak Laksana

 Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Untuk mencapai tingkat Penegak Laksana, seorang Pramuka Penegak Bantara harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  • Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak Bantara.
  • Dapat memberi penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya.
  • Tahu sejarah pendidikan kepramukaan di Indonesia, dan peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara dewasa ini.
  • Tahu tentang gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita persaudaraan Pramuka sedunia.
  • Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-bangsa dan tentang beberapa badan yang terdapat dalam organisasi itu.
  • Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila.
  • Dapat dengan hafal menyanyikan lagu-lagu di mika orang banyak sedikitnya lagu-lagu yang disyaratkan untuk SKU tingkat Penggalang Rakit.
  • Tahu tentang upacara-upacara adat di daerahnya ; misalnya upacara perkawinan, khitanan, penerimaan tamu terhormat, dll.
  • Tahu cara merawat dan mengebumikan jenazah.
  • Dapat memimpin barisan Pramuka.
  • Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
  • Jika di tempat tinggalnya ada pesawat telepon, dapat menggunakannya secara baik.
  • Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang, dan melakukan salah satu cabang olahraga lain lagi serta tahu peraturan permainannya.
  • (a) Untuk puteri : Mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut. (b) Untuk putera : Berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut.

Penegak Bantara

Syarat-syarat yang harus dipenuhi


Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  • Rajin dan aktif mengikuti latihan Di Ambalan Penegak
  • Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
  • Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari.
  • Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya.
  • Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.
  • Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
  • Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
  • Tahu arti Pancasila.
  • Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
  • Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau
dinyanyikan pada suatu upacara.